3 Profil Tokoh Ekonomi yang Dimiliki Indonesia

tokoh ekonomi indonesia

Profil tokoh ekonomi bisa memberikan motivasi bagi kita untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Seain itu, dari profil para tokoh ekonomi, kita bisa melihat bagaimana perjuangan para tokoh tersebut dalam bidang ekonomi dan apa yang sudah diberikannya untuk masyarakat.

Indonesia memiliki beberapa tokoh ekonomi yang tidak kalah hebatnya dengan tokoh ekonomi dari luar negeri.

Kita tentu saja masih ingat dengan tokoh ekonomi Bapak Mohammad Hatta. Mohammad Hatta tidak hanya dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi di Indonesia, tetapi sekaligus sebagai bapak proklamator mendampingi Soekarno.

Kali ini, kita tidak akan mengulas profil siapa Mohammad Hatta, tetapi profil tokoh yang lainnya. Indonesia tidak hanya punya Mohammad Hatta sebagai tokoh ekonomi, tetapi masih ada beberapa nama lainnya yang tidak kalah hebatnya. Berikut beberapa profil dari tokoh ekonomi di Indonesia.

Profil Sumitro Djojohadikusumo

Profesor Dr. Sumitro Djojohadikusumo lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 29 Mei 1917 dan meninggal pada tanggal 9 Maret 2001. Beliau adalah salah seorang tokoh ekonomi yang dimiliki Indonesia selain Mohammad Hatta.

Sumitro Djojohadikusumo pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Natsir periode tahun 1950-1951 dan Menteri Keuangan dalam Kabinet Wilopo periode tahun 1952-1953.

Beliau pernah mengeyam pendidikan di Hogere Burger School (HBS) dan setelanjutnya pergi ke Belanda pada bulan Mei 1935. Gelar Bachelor of Arts (BA) diraihnya selama menempuh pendidikan dua tahun tiga bulan.

Setelah mendapatkan gelar BA, Sumitro Djojohadikusumo melanjutkan pendidikannya di Universitas Sorbonne, Paris tahun 1937-1938. Kemudian lanjut dari Paris beliau kembali ke Rotterdam, Belanda untuk melanjutkan studi ekonominya.

Tidak berhenti pada gelar BA saja, Sumitro Djojohadikusumo mendapat gelar Master of Art (MA) pada 1940. Ketika di usianya yang masih sangat muda, yaitu 26 tahun, ia telah mendapat gelar doktor dari Ilmu Ekonomi.

Beliau meninggal karena mengidap penyakit jantung pada tanggal 9 Maret 2001 dan dimakamkan di pemakaman umum Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Sumitro Djojohadikusumo semasa hidupnya dikenal dengan panggilan Pak Cum. Beliau memberikan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan perekonomian Indonesia dengan memperjuangkan Indonesia keluar dari keruntuhan ekonomi akibat terjadinya inflasi sebesar 600%, membangkitkan kembali Indonesia dari keterpurukan, dan kembali membangun perekonomian bangsa untuk mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain.

Profil Widjojo Nitisastro

Satu lagi tokoh ekonomi yang dimiliki Indonesia adalah Widjojo Nitisastro. Widjojo Nitisastro lahir pada tanggal 23 September 1927 di Malang, Jawa Timur. Beliau pernah diangkat menjadi direktur lembaga penyelidikan ekonomi dan masyarakat FEUI menggantikan Profesor Dr. Sumitro Djojohadikusumo pada 1955.

Nitisastro melanjutkan studi ekonomi dan demografinya di University of California, Berkeley pada 1957-1961.

Widjojo Nitisartro pernah menjabat sebagai dekan FEUI untuk periode tahun 1963-1968 dan secara bersamaan sekaligus menjabat sebagai direktur Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional (Leknas).

Sebagai dekan di FEUI, beliau juga mengajar di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat dan Akademi Hukum Militer (AHM). Pada 1971, Widjojo Nitisastro diangkat menjadi seorang Menteri Perencanaan Pembangunan, dan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri pada periode tahun 1973-1983.

Profil Sjahrir

Sjahrir termasuk tokoh ekonomi Indonesia yang patut diperhitungkan dan telah memberikan sumbangan pemikiran untuk kemajuan perekonomian di Indonesia. Dr. Sjahrir lahir di Kudus pada tanggal 24 Februari 1945.

Beliau menyelesaikan kuliahnya di FEUI pada 1973 dan menyelesaikan gelar ph.D dari Harvard University dengan tugas akhirnya yang berjudul Political Economy and Government pada 1983.

Sajhrir pernah menjadi seorang Managing Director Institute for Economic and Financial Research. Selain itu, Sjahrir juga pernah menjadi ketua Yayasan PADI dan KAPAS, sebagai dosen di Pascasarjana FEUI, anggota American Economic Asociation (AEA), dan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Aktif pula di dunia kepenulisan dengan menjadi kolomnis dan ketua Forum Ekonomi Majalah Tempo.

Demikianlah ulasan singkat mengenai profil tokoh ekonomi yang dimiliki Indonesia selain dari Muhammad Hatta. Sumbangsih pemikiran mereka terhadap kondisi dan situasi perekonomian di Indonesia patut diberi apresiasi dan dicontoh untuk kemajuan perekonomian Indonesia ke depan. Semoga bermanfaat.

No comments for "3 Profil Tokoh Ekonomi yang Dimiliki Indonesia"